Lampung, (NaskahRakyat) – Kegiatan pengadaan barang dan jasa yang semestinya dilakukan secara transparan. Diduga, tidak dilaksanakan oleh pihak Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Lampung. Sebab, ada sejumlah kegiatan yang nampak dilakukan demi kepentingan segelintir oknum. Rabu 1/09/21.
“BPKAD Provinsi Lampung harus mendengarkan aspirasi masyarakat Lampung, apalagi ditengah pandemi seperti sekarang. Semuanya harus transparan dan terbuka,” ujar Nova Handra, Ketua LSM Lembaga Pemantau Kebijakan Publik (LSM Lapp@kk) Provinsi Lampung.
Nova Hendra merinci, ada sejumlah kegiatan yang diduga jadi ajang nepotisme, yakni :
- Belanja Pengadaan Laptop Rp.104.625.000,-
- Belanja Bahan Alat Sanitasi Rp.72.503.200,-
- Belanja Pengadaan AC Rp.40.000.000,-
- Belanja Pemeliharaan AC Spilite Rp.42.090.000,-
- Belanja Bahan Alat Tulis Kantor Rp.51.299.500,-
- Belanja Plang Papan Nama Rp 40.000.000,-
“Bahwasanya pekerjaan tersebut, tidak boleh dipecah-pecah. Dapat diduga kuat pekerjaan ini menjadi PL (Penunjukan Langsung) dalam upaya melewati tender yang kemungkinan besar untuk dibagikan kepada kroni-kroni atau oknum Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Lampung. Sebab, jika ditenderkan kemungkinan besar para kroni-kroni tidak mendapatkan pekerjaan tersebut,” ujar Nova Handra.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Lampung belum berhasil dikonfirmasi. (Rilis Sigerindo)