Musi Rawas, (NaskahRakyat) – Dalam rangka menindaklanjuti aksi unjuk rasa pada tanggal 26/01/2022 koalisi anti korupsi (AKAK) melanjutkan kembali aksi jilid II di depan kantor PU BM dan Inspektorat Musi Rawas, (Kamis 03/02/2022).
Dengan koordinator aksi Zainuri, koordinator lapangan ( KORLAP ) Ali muap, aksi unjuk rasa di kantor PU BM berujung mediasi yang belum menemukan titik terang.
Adapun tuntutan dari aliansi koalisi anti korupsi yaitu sebagai berikut :
- Meminta kepada pihak PU BM untuk kroscek dan turun langsung ke lapangan seperti pembangunan di tahun 2021.
- Meminta kepada pihak PU BM supaya tidak alergi kepada para Lembaga, ormas, LSM, dan wartawan.
- Meminta pihak PU BM agar meninjau ulang pekerjaan CV atau PT yang ditahun 2021 yang Diduga asal asalan.
- Jika temui indikasi ataupun disinyalir pekerjaan yang tidak sesuai atau asal asalan agar CV atau PT tersebut tidak dilibatkan lagi tahun berikutnya.
M Rifa’i selaku ketua DPD LSM BARAK NKRI mengatakan, media ini adalah wadah sebagai tempat bermusyawarah untuk mencari solusi kedepannya agar pembangunan di kabupaten Musi Rawas ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan program Bupati musi rawas satu tahun jalan mulus sampai ke desa.
Tetapi, sangat di sayangkan pada mediasi kali ini belum menemukan solusi yang tepat yang mana media cuma di wakili oleh Kabid ( kepala bidang ) yang baru empat hari dilantik, jelas Rifa’i.
Mengenai poin-poin tuntutan dari pihak kami belum ada kejelasan seperti mekanisme di dinas PU BM ini, dan bagaimana bisa tuntutan kami bisa tercapai kalau dihadapkan dengan Kabid yang baru 4 hari di lantik, tutup ketua DPD BARAK NKRI dengan nada tegas.
Sementara itu, sujatmiko selaku Kabid menjelaskan, kami dari pihak PU BM sangat berterima kasih kepada rekan aliansi koalisi anti korupsi yang telah membantu kami didalam pengawasan pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh pihak PU BM, dan untuk para rekan-rekan LSM, lembaga, ormas, serta wartawan, terkait alerginya pihak PU BM kepada rekan-rekan itu hanya masa lalu, pihak kami sudah berembuk supaya kedepannya tidak terjadi lagi, terangnya. (tim)