Bandar Lampung, (NaskahRakyat) – Satuan Aksi Rakyat Lampung (Sakral), kembali mendesak Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) menyelesaikan carut marutnya tindakan pengprov taekwondo di Provinsi Lampung, sebab dinilai banyak upaya pengkondisian pengurus taekwondo se-kabupaten/kota, agar patuh kepada pengurus pengprov walaupun kebijakan yang dilakukan salah.
Kali ini, Sakral Lampung menggelar demo di depan Novotel Lampung, guna mendesak agar PBTI membekukan pengprov, sebab adanya dugaan pihak pengprov meminta upeti bila atlet mendapatkan medali emas, terlebih jika mereka yang merekomendasikan bertanding, Minggu (6/2).
Di tempat terpisah, Andi Antoni yang merupakan orang tua dari salah satu atlet berprestasi asal Lampung Tengah, menyampaikan bahwa uang dan berkas ujian dikembalikan tanpa penjelasan dan alasan yang berdasar.
“Hal ini disampaikan pada para orang tua atlet taekwondo, terlihat kekecewaan. Sudah lama berlatih dan menunggu untuk ujian kenaikan tingkat dan yang mundur dikarenakan Covid-19, lalu ketika ujian sudah bisa dilaksanakan malah tidak bisa ikut. Bahkan, kita sudah laporkan persoalan ini ke Kemenpora dan PBTI pusat, baik secara tertulis maupun lisan,” sesal Andi Antoni.
Diketahui, sampai sekarang Musprov PBTI Lampung tetap dilaksankan, padahal pihaknya meminta agar ditunda terlebih dahulu sampai persoalan ini diselesaikan.
“Ini kan jadi pertanyaan kita semua, ada apa dengan Kemenpora dan PBTI Pusat. Aspirasi kita tidak ditanggapi,” keluhnya. (Rilis AWPI Lamteng)