Lubuklinggau, (NaskahRakyat) – Fauzi H. Amro memberikan pemantapan apa yang dimaksud dalam 4 Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD RI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di tengah-tengah kesibukannya mengikuti rapat Komisi XI di Jakarta dan Banggar sebagai Kapoksi.
Di tengah-tengah kondisi pandemi, Fauzi mengingatkan esensi Pancasila yang bisa diperas menjadi Trisila dan kemudian diperas lagi menjadi Ekasila, yakni Gotong Royong.
Gotong Royong menjadi sangat penting sebab warga tidak bisa hanya mengandalkan atau menunggu Pemerintah. Pemerintah, Politisi, Pengusaha, dan Masyarakat Sipil harus bahu-membahu terkait pemulihan ekonomi dan penanganan Covid.
Kita butuh kontribusi dari pengusaha untuk menyesuaikan Jam Kerjanya, mensubsidi kebutuhan pekerjanya dengan tidak menurunkan upah meskipun omset sedang turun. Masyarakat juga harus taat pada aturan di saat pandemi seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker. Tanpa semangat Gotong Royong ini, Pemerintah sendiri tidak akan mampu melewati 2 tahun pandemi seperti sekarang ini.
Warga tampak menghadiri Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan atau yang sekarang sering disebut 4 Konsesus Kebangsaan pada hari Selasa tanggal 28 Maret 2022.
Warga terlihat mulai memadati Aula Yayasan SAFA Mandiri Madani di Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuk Linggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan ketika Anggota DPR/MPR RI, Fauzi H. Amro.
“Pesan saya, sebagai makhluk beragama, kalau kita bisa bersedekah, bersedekahlah karena ini waktu yang tepat. Nanti pasti akan diganjar di hari kelak. Gotong Royong benar-benar mencerminkan esensi sila-sila Pancasila,” kata Fauzi.
Fauzi mengulang dan memantapkan pesan 4 Pilar Kebangsaan, utamanya soal Pancasila di setiap momen sosialisasi: “Pancasila itu komplet. Mau kita berbicara soal keyakinan, kebebasan, kesetaraan, keadilan sosial, hak sipil, hak ekonomi, hingga masalah demokrasi semua ada terkandung dalam Pancasila. Jadi founding fathers kita sangat hebat menyusun ideologi Pancasila ini,” tutupnya. (Padri)