• Jum. Sep 20th, 2024

Naskah Rakyat

Terdepan dan Terpercaya

Pancasila Sebagai Jalan Tengah Berbangsa dan Bernegara : Refleksi Menjelang Hari Proklamasi

ByNaskah Rakyat

Agu 30, 2022

Muratara, (NaskahRakyat) – Minggu, 31 Juli 2022, Fauzi H. Amro membuka acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dengan memohon doa, “Saya dan keluarga memohon doa dan restu dari hadirin sekalian, semoga ibadah haji saya dan keluarga kemarin diterima Allah SWT“. Para peserta kemudian langsung menyambut, “Aaminn, Ya Allah.”

Tema sosialisasi kali ini juga menyinggung-nyinggung peran agama yang berdampingan dengan Pancasila.

Di bawah Ka’bah terang Fauzi H Amro, saya merenung, berefleksi, dahulu Indonesia merdeka ternyata di tengah-tengah bulan suci Ramadhan. 17 Agustus 1945 jatuh pada 9 Ramadhan 1364 H. Betapa negeri ini adalah keberkahan dari Allah SWT, Tuhan yang mahaesa, dan Pancasila yang kita jadikan pegangan bersama ternyata mempunyai nilai kebaikan yang diperas dari nilai-nilai agama.

Orang Islam yang taat, umat Nasrani yang taat, umat Hindu dan Budha yang taat, mereka secara tidak langsung juga adalah seorang Pancasilais sejati, seru bang Fauzi dengan mengkait-kaitkan amalan Pancasila dengan amalan-amalan seseorang yang taat pada ajaran agamanya.

“Sila 1 seperti keimanan dan kepercayaan kita kepada Allah, Tuhan yang mahaesa. Sila 2 seperti urusan Hablum Minannas, berbaik hati, tolong menolong terhadap sesama, tanpa membedakan suku, agama dan ataupun ras. Agama manapun tidak mengajarkan diskriminasi terhadap SARA,” tekan Fauzi.

Selain itu, Fauzi H Amro, mencari-cari persamaan amalan Pancasila dan amalan orang yang beragama. Fokus mencari persamaan ditengah-tengah tingginya popularitas di Indonesia sejak Pemilu 2014 dan Pilkada 2016.

Sila 3 menyangkut ketaatan kita pada Ulil Amri, Bersatu, tidak berpecah belah dan tidak memberontak. Mengkritik boleh, tetapi tidak boleh menghina pimpinan negara. Sila 4 mendudukan segala urusan dengan musyawarah mufakat termasuk istilah modern-nya pemilu. Sila 5 mengajarkan untuk memeliha kaum papa, kaum fakir miskin, yatim piatu, adil dan baik terhadap bawahan/pekerja, jangan telatin gajinya, jangan lupa kasih bonusnya, saling memberi subsidi, katanya.

“Sehingga Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan Sosial, intisari dari Pancasila yang lima itu seharusnya familiar dengan orang Indonesia, apalagi orang melayu, wong kito yang terkenal dekat dengan agamanyo.” Tutup Fauzi H. Amro, Anggota DPR/MPR RI Periode 2019-2024 di acara Sosialisasi 4 Pilar. (Padri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *