Musi Rawas, (Naskah Rakyat) – Ratusan masyarakat di Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas mengikuti sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah yang dilakukan Bank Indonesia Perwakilan Propinsi Sumatera Selatan beserta anggota DPR RI Komisi XI H Fauzi Amro, Kamis (19/10/2023).
“Mengenalkan uang rupiah yang asli kepada masyarakat sangat penting, hal ini merupakan upaya Bank Indonesia (BI) dalam menekan tindak pidana pemalsuan uang yang masih kerap terjadi,” kata Kepala Unit Tim Implementasi Pengelolaan Uang Rupiah Nurcholis.
Lebih lanjut Nurcholis memaparkan jika tindakan pemalsuan uang kerap terjadi dan disinyalir dilakukan orang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan kesempatan saat menjelang pesta demokrasi.
Hadirnya Bank Indonesia di Kecamatan Muara Kelingi ini kata Nurcholis, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang membedakan uang asli dan uang palsu. Menurutnya masyarakat harus berhati-hati di tengah maraknya peredaran uang palsu di kalangan masyarakat.
Selain itu dirinya juga mengajak masyarakat agar selalu ingat tentang 3 D (di lihat di raba dan di trawang) selogan yanh di hembuskan oleh BI itu dapat membantu masyarkat untuk mendeteksi antara uang palsu dan uang asli.
“3 D itu dapat membantu masyarakat supaya tidak tertipu oleh okum-oknum yang menyalagunakan uang palus,” ucapnya.
Sementara itu, anggota DPR-RI Komisi XI H Fauzi Amro menambahkan jika mengenalkan atau sosialisasi keaslian uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah ini merupakan salah satu wujud kecintaan kita terhadap NKRI. Dirinya yang menggandeng Bank Indonesia untuk berbagi cara membedakan uang asli dan palsu agar program ini efektif dan mengena di masyarakat.
“Dengan adanya sosialisasi ini, masyarakat diharapkan bisa tahu cara membedakan uang asli dan palsu, sehingga mereka bisa melaporkan ke pihak berwenang jika mendapatkan uang palsu,” kata kakak Fauzi sapaannya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi BI yang selama ini telah mengeluarkan regulasi yang dilaksanakan oleh Perbankan dalam menumbuh kembangkan sektor ekonomi kerakyatan dengan memberikan kredit lunak.
“Kredit ini membantu para pengusaha kecil dalam mengembangkan sektor usahanya sehingga mereka bisa berkembang ke arah yang lebih maju,” jelasnya. (Padri)