• Rab. Nov 13th, 2024

Naskah Rakyat

Terdepan dan Terpercaya

Pelatihan dan Pendampingan Inovasi Pembuatan Pakan Ikan Lele di Desa Sugih Waras Kecamatan Suka Karya Kabupaten Musi Rawas

ByNaskah Rakyat

Nov 9, 2024
Oplus_131072

Oleh: Endang Lovisia, Yuli Febrianti.
Dosen Universitas PGRI Silampari

Endang Lovisia (Dosen Program Studi Pendidikan Fisika) dan Yuli Febrianti (Dosen Program Studi Pendidikan Olahraga) melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Mengadakan pelatihan dan pendampingan inovasi pembuatan pakan ikan lele di Desa Sugih Waras, Kecamatan Suka Karya, Kabupaten Musi Rawas pada pekan pertama Agustus 2024.

Perlu diketahui, Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) adalah untuk mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang dimiliki oleh dosen untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup Masyarakat. Secara umum program ini dilaksanakan berbagai universitas atau institut yang ada di Indonesia untuk memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia. Khususnya dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Endang Lovisia menuturkan bahwa dalam pelaksanaan PKM ini kami berfokus pada identifikasi kebutuhan dan potensi lokal, diikuti oleh serangkaian kegiatan yang terarah, seperti pelatihan, pendampingan, dan penerapan teknologi yang relevan. Pendekatan ini dirancang untuk memberdayakan masyarakat, memfasilitasi mereka dalam mengembangkan keterampilan yang aplikatif, serta menciptakan kondisi yang mendukung kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan.

PKM bukan hanya memberikan dampak sementara, melainkan juga memberdayakan masyarakat untuk mencapai perubahan jangka panjang. Melalui semangat kolaboratif ini, PKM diharapkan menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat, serta menjadi wadah bagi perguruan tinggi untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat yang mandiri dan berdaya.

Desa Sugih Waras memiliki produksi tempe, dan masyarakat desa juga memiliki kolam atau ternak ikan lele sebagai usaha sampingan, berdasarkan wawancara TIM dengan salah satu warga memaparkan bahwa ikan lele diberi makan pakan berupa pellet. Pellet yang dibeli di pasaran lumayan mahal. Berdasarkan permasalahan tersebut dengan melihat potensiĀ  lokal di sugih waras, maka TIM berinisiatif untuk melakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan pakan ikan dari tempe.

Adapun Langkah-langkah dari pembuatan pakan ikan dari tempe berbahan tempe adalah: Bahan bahan yang diperlukan: 1) Tempe: Pilih tempe yang segar dan berkualitas baik; 2) Dedak: Bisa dedak padi atau dedak gandum, sesuai ketersediaan; 3) Tepung tapioka: Digunakan sebagai bahan perekat. 4) Perbandingan bahan yang kami gunakan adalah: Tempe: 50% dari total campuran, dedak: 30% dari total campuran dan tepung tapioka: 20% dari total campuran. Adapun langkah-langkah pembuatan: a) Haluskan tempe dengan blender atau giling hingga menjadi serbuk kasar. Pastikan tempe benar-benar bersih dari bagian yang keras atau tidak layak konsumsi; b) Dedak juga perlu dihaluskan hingga serbuk kasar, agar lebih mudah dicampur dan dicerna oleh ikan; c) Campurkan tempe yang sudah dihaluskan dengan dedak dalam perbandingan yang sesuai; d) Tambahkan tepung tapioka sedikit demi sedikit ke dalam campuran tempe dan dedak sambil terus diaduk hingga mencapai tekstur yang bisa dipadatkan dan dibentuk; e) Setelah campuran tercampur merata, tambahkan air sedikit demi sedikit jika perlu, untuk membantu adonan menempel dengan baik; f) Bentuk adonan menjadi pelet atau bungkus adonan dengan plastik wrap lalu dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan; g) Letakkan pelet atau bungkus yang sudah dibentuk di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau gunakan pengeringan buatan. 

Untuk mengetahui tingkat kepuasan mitra, maka TIM memberikan angket. Hasil angket tersebut didapati bahwa secara umum rata-rata indeks kepuasan peserta pelatihan adalah 73% dan termasuk dalam kategori puas. Hal ini menunjukan bahwa pelatihan yang diselenggarakan telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu, hasil kuesioner juga menunjukkan jika sebagian besar peserta pelatihan, berharap adanya pendampingan sebagai tindak lanjut dari program ini secara berkesinambungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *