Lubuk Linggau, (Naskahrakyat) – Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan nomor urut satu, memulai rangkaian Kampaye di Bumi Silampari dengan melakukan blusukan di Pasar Inpres Lubuk Linggau.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upayanya untuk menyapa seluruh lapisan masyarakat, termasuk pedagang sayur, ayam, ikan, dan pengunjung pasar pakaian di Jalan Panorama.
Kedatangan Anies Baswedan di Bandara Silampari pada pukul 10.00 WIB disambut meriah oleh Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Sumsel, Fauzi Amro, mantan Wali Kota Lubuklinggau H. SN Prana Putra Sohe, Wakil Wali Kota Palembang Fitri, serta sejumlah ulama.
Momen tersebut juga disertai oleh kesenian tambur Minang yang memberikan nuansa khas. Senin, 18 Desember 2023, menjadi saksi perjalanan kampanye Anies Baswedan di kota ini.
Dilansir dari pantauan awak media di lapangan, warga sekitar tampak antusias dan berbondong-bondong mendekati mobil Anies. Pada saat itu, Anies baru selesai menjalani agenda kampanye di pasar Inpres Lubuklinggau.
Dari dalam mobilnya, Anies tak hanya menyapa dari balik kaca mobil, tetapi juga mengeluarkan beberapa kaos yang diberikan kepada warga Pasar Inpres Lubuklinggau sebagai bentuk kedekatannya dengan masyarakat setempat.
Setelah tiba di Pasar Inpres, Anies Baswedan menyempatkan diri berkeliling untuk menyapa masyarakat dan berdialog dengan pedagang sayur, ikan, daging, dan beras.
Dalam orasinya, Anies menekankan pentingnya perubahan dan menyuarakan aspirasi untuk memberikan kewenangan yang dibutuhkan demi mewujudkan perubahan yang diinginkan.
“Kita ingin pasar yang lebih baik, dari yang sepi menjadi ramai, dari yang berantakan menjadi nyaman, dari yang sulit mencari modal menjadi mudah,” ujar Anies dengan penuh semangat di depan ribuan masyarakat pedagang yang turut hadir, didampingi oleh Ketua TPD Sumsel.
Lebih lanjut, Anies menggarisbawahi semangat untuk membantu usaha kecil dengan prinsip “membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar.
” Beliau menegaskan, “Yang besar boleh tambah besar, tetapi yang kecil jangan tambah kecil. Yang kecil harus menjadi besar.”
Anies juga menyuarakan keprihatinan terhadap ketidakseimbangan harga beras, di mana petani tidak mendapatkan hasil yang setimpal dengan jerih payahnya.
“Pembeli membayar mahal, tetapi petani menjual gabah murah. Ada permainan tengkulak dan mafia beras,” tandas Anies sambil menyerukan perubahan.
Dalam kunjungannya di Pasar Inpres, Anies Baswedan juga berinteraksi langsung dengan pedagang, mendengarkan cerita mereka tentang penurunan omset akibat harga yang tinggi, serta penurunan jumlah pembeli karena keterbatasan ekonomi.
“Ini dimulai dari Lubuklinggau, dan insya Allah, akan ada perubahan. Pasar yang sepi akan menjadi ramai, yang berantakan akan menjadi nyaman, yang sulit mencari modal akan menjadi mudah. Insya Allah, berhasil,” tutup Anies, mengakhiri orasinya di lapangan Pasar Inpres Lubuklinggau.
Setelah selesai blusukan di pasar, rombongan Anies Baswedan melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren Ar Risalah untuk berdialog dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan melaksanakan sholat berjamaah.
Perjalanan ini merupakan bagian dari komitmen Anies untuk mendengarkan dan memahami aspirasi masyarakat secara menyeluruh. (Padri)